5 Nominasi (Sutradara Terbaik) di Festival Film Indonesia (FFI) 2019


Festifal Film Indonesia (FFI) sudah mengumumkan daftar peraih nominasi semua kategori di bidang perfilman, salah satunya mengumumkan kategori sutradara terbaik. Berikut ini nominasinya.

1. Garin Nugroho - Kucumbu Tubuh Indahku
Garin Nugroho Riyanto atau dikenal dengan sebutan Garin Nugroho merupakan salah satu produser sekaligus sutradara terkenal di Indonesia. Ia aktif di dunia perfilman sejak tahun 1984 sampai sekarang. Garin menempuh pendidikan film di Fakultas Sinematografi Institut Kesenian Jakarta dan selesai pada tahun 1985. Ia mulai dikenal semenjak film garapanya bernama Cinta dalam Sepotong Roti (1990). Pada tahun 2019 ini, ia menjadi peraih Piala Citra categori sutradara terbaik dengan judul film Kucumbu Tubuh Indahku. Film tersebut merupakan film Indonesia yang dirilis 18 april 2019 dan disutradarai oleh Garin Nugroho. Film ini mengisahkan tentang perjalanan hidup Juno, sejak kecil sampai ia dewasa dan menjadi penari, di sebuah desa di Jawa yang dikenal dengan penari lengger lanang. Kehidupan masa kecil Juno serba sendiri, perjalanan hidupnya penuh dengan trauma. dalam hidupnya ia melihat banyak kekerasan yang muncul di sekitarnya. 

2. Gina S.Noer - Dua Garis Biru
Retna Ginatri S.Noer atau biasa dikenal dengan Gina S.Noer lahir di Balikpapan, 24 Agustus 1985, dia merupakan seorang co-founder dan editor in chief di PlotPoint Publishing & workshop yang juga dikenal sebagai penulis skenario film asal Indonesia. Ia mulai mengawali karir sebagai sutradara profesional melali film independen Foto, Kotak dan Jendela (2006), menurut wikipedia. Pada tahun 2003 ia menempuh pendidikan di Universitas Indonesia jurusan Broadcasting, dan Mass Communication (2006). 
Pada tahun 2019 ini Gina S.Noer mendapat nominasi sutradara terbaik dengan judul film Dua Garis Biru yang dibintangi zaraJKT48. film ini menceritakan tentang Bima dan dara yang merupakan sepasang kekasih dan masih duduk di bangku SMA. Pada usia 17 tahun, mereka melakukan hubungan layaknya suami istri di luar nikah. Pada akhirnyapun Dara hamil, dan keduanya kemudian dihadapkan pada kehidupan yang tidak mereka banyangkan sebelumnya, ia harus menjalani hidup sebagai orang tua diusia yang masih belia. 

3. Hanung Bramantyo - Bumi Manusia
menurut wikipedia, Hanung Bramantyo lahir di Yogyakarta pada 1 oktober 1975. Ia merupakan sutradara asal Indonesia, dan sudah menyutradarai banyak film. Hanung pernah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi Universitas Islam Indonesia, namunt idak sampai selesai. Kemudia ia pindah mempeljari dunia film di jurusan Film Fakultas film dan televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ). di tahun 2019 namanya masuk dalam nominasi sutradara terbaik dengan judul film Bumi Manusia. Film ini dibintangi oleh aktor tampan Ikbal Ramadhan. film ini mengishakan tentang dua anak manusia yang meranmu cinta di atas pentas pergelutan tanah kolonail pada awal abad 20. Inilah kisah Minke dan Annelies. Cinta yanghadir di hati Minke untuk Annelies, membuatnya mengalami pergulatan batin tak berkesudahan. dia, pemuda pribumi, sementara Annelies dadis indo belanda dan merupakan anak seorang Nyai. Bapak Minke yang baru saja diangkat jadi Bupati, tidak pernah menyetujui Minke dekat dengan keluarga Nyai, sebab posisi Nyai di masa itu dianggap sama rendah dengan binatang peliharaan. 

4. Ravi L.Bharwani -27 Steps of May
Ravi L Bharwani merupakan sutradara asal Indonesia yang juga pernah menempuh pendidikan di institute Kesenian Jakarta (IKJ) sama seperti Hanung. di tahun 2019 ini namanya masuk dalam daftar nominasi categori sutradara terbaik dengan judul film 27 Steps of may. film ini merupakan film yang dirilis pada 27 April 2019. Film ini dibintangi oleh artis Raihaanun yang mengisahkan tentang tokoh bernama May yang merupakan korban kekerasan seksual semasa kecil pada usia 14 tahun. Kejadian tersbut membuat ia trauma sampai harus menyendiri bertahun-tahun. Ia tidak mau keluar dari kamar apalagi rumahnya. tetapi semua berubah ketika seorang pesulap hadir untuk membangkitkan semangat May untuk keluar dari rasa traumanya. 

5. Riri Riza - Bebas
Mohammad Rivai Riza atau dikenal dengan nama Riri Riza adalah sutradara Indonesia kelahiran Makassar, 2 Oktober 1970. Namanya mulai dikenal sejak filmnya yang berjudul Kuldesak (1998). Riri Riza bukan pertamakalinya mendapat penghargaan sebagai sutradara terbaik, pada tahun 2005,2016 dan 2019 ini namanya juga masuk dalam categori sutradara terbaik di Festival film Indonesia. dengan judul film Bebas. Film ini menceritakan tentang Vina (Maizura), seorang remaja SMA yang berasal dari sebuah kota kecil di Jawa Barat, baru saja pindah ke SMA Negeri bergengsi di ibu kota Jakarta. Pada hari pertama di sekolah, vina ditertawakan karena logat bicaranya dan juga diintimidasi oleh seorang siswa cowok. Beruntung, vina ditolong dan dibantu beradaptasi oleh empat cewek dan seorang cowok yang disegani di sekolah. Vina dengan cepat menjadi bagian dari geng mereka, yang lalu dikenal dengan nama geng Bebas. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "5 Nominasi (Sutradara Terbaik) di Festival Film Indonesia (FFI) 2019"

Posting Komentar